AA YKPN: Stakeholders Impact Analysis


     Sejak berkembangnya konsep utilitarianisme pada tahun 1861, suatu pendekatan yang diterima untuk menilai keputusan dan hasil tindakan adalah mengevaluasi hasil akhir atau konsekuensi dari tindakan yang secara tradisional didasarkan pada dampak keputusan terhadap kepentingan pemilik perusahaan ataupun pemegang saham. Biasanya dampak akan diukur dari keuntungan dan kerugian yang terjadi, karena keuntungan telah menjadi ukuran keberadaan yang ingin dimaksimalkan oleh pemegang saham. Pandangan tradisional yang perlu dievaluasi yaitu, antara lain:
  1. Pandangan perusahaan memaksimalkan laba jangka pendek menjadi fokus, perlu direvisi
         Perusahaan biasanya mengejar apa yang akan didapatkan dalam waktu singkat atau jangka pendek, dengan demikian tentunya akan mengusahakan semaksimal mungkin untuk mendapatkannya. Padahal sebenarnya sebuah perusahaan harus juga memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, kemungkinan-kemungkinan yang belum terlihat pada jangka pendek. Maka dari itu, pandangan terhadap masa depan harus juga dipikirkan tidak hanya memikirkan keuntungan yang terjadi dalam waktu yang dekat.
  2. Dalam mencapai tujuan mencari laba maksimal, perusahaan perlu mendapat dukungan dari seluruh stakeholder
         
    Sebuah perusahaan untuk bisa mendapatkan laba yang maksimal tidak lepas dari dukungan stakeholder. Perusahaan yang mendapat laba maksimal dan memiliki image yang baik sudah pasti mempunyai hubungan yang baik dengan stakeholder, karena mereka akan selalu mendapat kepercayaan dari stakeholder yang akan membantu mengangkat nama serta keuangan dari sebuah perusahaan, yang tentunya juga tidak lupa untuk selalu memiliki etika dan moral yang baik.
  3. Pencapaian laba maksimal diubah dari tujuan jangka pendek menjadi jangka panjang
         
    Pencapaian laba maksimal sudah pasti menjadi impian semua perusahaan, laba yang diperoleh tentunya ingin selalu besar dan maksimal selama perusahaan itu berdiri. Selain memikirkan laba jangka pendek yang mungkin akan didapat dalam waktu yang singkat perusahaan juga harus memikirkan laba yang akan terjadi pada masa mendatang. Jangan sampai pada saat ini memperoleh laba yang tinggi tetapi yang akan dialami dalam jangka panjang akan menurun karena kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Maka dari itu harus ditentukan strategi yang baik untuk jangka panjang bagi perusahaan.
Dampak yang Dapat Dikuantifikasi (Quantifiable Impacts) Terhadap Stakeholders
      Dampak yang dapat dikuantifikasi terhadap stakeholder yaitu sebagai berikut:
  1. Laba
         
    Laba adalah hal yang menjadi ukuran kesuksesan bagi suatu bisnis. Apabila sebuah bisnis tidak menghasilkan laba pasti dalam hal operasional mengalami masalah ataupun ketidak suksesan menjalankan strategi. Jadi sebisa mungkin sebuah bisnis harus memperhatikan hal-hal apa saja yang akan membuat bisnis itu memperoleh laba yang besar dan menjadi bisnis yang sukses, dan juga meminimalisasi kesalahan yang menimbulkan suatu bisnis tidak memperoleh laba atau keuntungan.
  2. Biaya karena polusi atau kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh keputusan
         
    Biaya dalam hal ini termasuk biaya eksternalitas, dampak yang ditimbulkan oleh suatu bisnis yang harus dikeluarkan yaitu biaya karena polusi ataupun kearena kerusakan lingkungan. Jadi perusahaan harus menghitung biaya tersebut sebagai ganti rugi atas dampak yang ditimbulkan tersebut.
  3. Denda atas keputusan atau tindakan yang merusak atau merugikan lingkungan
         
    Dalam hal ini mungkin  saja perusahaan merusak atau merugikan lingkungan yaitu dengan timbulnya penyakit dikalangan lingkungan sekitar akibat dari polusi yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan perusahaan ataupun bisnis. Jadi hal demikian perlu menjadi perhatian dan apabila jika hal ini sampai terjadi suatu bisnis harus menanggung pengobatan dari penyakit yang telah ditimbulkan itu. Maka dari itu analisis lingkungan perlu dilakukan sebelum melakukan kegiatan dengan meminimalisir terjadinya kerusakan serta polusi yang akan ditimbulkan.
Dampak yang Tidak Dapat Dikuantifikasi (Nonquantifiable Impacts) Terhadap Stakeholder
     Dampak yang tidak dapat dikuantifikasi terhadap stakeholder yaitu sebagai berikut:
  1. Keadilan perlakuan terhadap stakeholders
  2.      Perusahaan atau bisnis harus berlaku adil dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) tidak ada yang diunggulkan ataupun dianggap rendah, karena bagaimanapun stakeholder adalah sumber dari eksistensi sebuah bisnis atau perusahaan agar tetap bisa bertahan karena kepercayaan para pemangku kepentingan tersebut. Jadi, seluruh stakeholder harus diperlakukan sama dan merata tanpa adanya diskriminasi terhadap salah satu pihak. 
  3. Hak dari stakeholder:
    1. Hak hidup → Hak hidup adalah salah satu hak yang wajib diberikan yaitu dengan memberi kebebasan atas hal yang ingin dilakukan. Misalnya saja untuk berkumpul bersama keluarganya, untuk diberi kebebasan dalam kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seorang stakeholder.
    2. Hak atas kesehatan dan keselamatan → Kesehatan dan keselamatan kerja adalah yang yang utama untuk dilakukan, kesehatan misalnya dengan diberikan asuransi kesehatan sebagai pemenuhan hak atas kesehatan. Keselamatan kerja juga harus menjadi perhatian, yaitu dihindarkan dari pekerjaan yang berisiko tinggi yang akan membahayakan keselamatan.
    3. Hak atas keadilan perlakuan → Stakeholder memiliki hak untuk diperlakukan secara adil. Tidak ada diskriminasi terhadap satu stakeholder dengan stakeholder yang lain. Karena hal tersebut bisa saja membuat stakeholder menjadi tidak mau bekerja sama lagi dengan bisnis yang dijalankan.
    4. Hak atas konsistensi keadilan perlakuan
    5. Hak perlindungan atas harga diri dan privasi → Perlindungan harga diri dan privasi stakeholder juga sangat perlu dilakukan. Hendaknya sebagai suatu bisnis harus menyimpan rapat-rapat hal yang tidak perlu dipublikasikan kepada umum megenai stakeholder demi menjaga privasi dan tidak merusak harga diri.
    6. Hak untuk mengutarakan pendapat → Seluruh stakeholder diberi kebebasan dalam hal penyampaian pendapat, mereka semua diberi kesempatan yang sama dalam berpendapat. Semua pendapat yang disampaikan harus dihargai meskipun mungkin kurang setuju dengan pendapatnya tetapi sebisa mungkin untuk selalu bisa menghormati apa yang menjadi ide dan pendapat seorang stakeholder.



Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Tanri Abeng Si 'Manajer 1 Miliar' Memulai Bisnis dengan Menjual Pisang

AA YKPN: Makna Penyajian Informasi Secara Wajar