AA YKPN: Makna Penyajian Informasi Secara Wajar


     Kewajaran merupakan peranan yang penting dalam penyajian laporan keuangan karena hal ini akan memberikan jaminan kepada pengguna bahwa akuntan (sebagai pembuat laporan) dan auditor (sebagai pemeriksa) telah berusaha berbuat adil. Jaminan dari adanya ketekunan dalam pembuatan dan pemeriksaan laporan keuangan adalah untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi dalam perusahaan telah disajikan sejara memadahi. Karena pada hakikatnya arti utama kewajaran dalam hal ini adalah melaporkan laporan keuangan secara wajar dan sejujur-jujurnya.
     Kewajaran umumnya dihubungkan dengan pengukuran dan pelaporan informasi melalui cara yang objektif dan netral. Kewajaran akan sangat penting karena hal itu akan menumbuhkan rasa kepercayaan pihak lain terhadap suatu perusahaan mulai dari para pemangku kepentingan hingga masyarakat pada umumnya. Sehingga sebuah perusahaan akan menjadi maju dan dapat bertahan dengan para pesaing yang sangat banyak jumlahnya.
     Berikut ini adalah prinsip-prinsip kewajaran dalam penyajian informasi pada laporan keuangan, antara lain:
  1. Tidak memihak (impartially) dan jujur (honest)
       Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, bukan bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada penyajian informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal itu akan merugikan pihak lain yang memiliki kepentingan yang berlawanan. Selain itu penyajian informasi keuangan bisa saja dianggap kurang jujur pada apa yang seharusnya dilaporkan dikarenakan hanya ingin membuat laporan keuangan sebaik mungkin dengan mengubah dari pada laporan keuangan yang asli. Maka dari itu dalam penyajian informasi dibutuhkan kenetralan (tidak memihak) dan juga kejujuran.
  2. Bebas dari prasangka (prejudice), "asal bapak suka" (favoritism), dan kepentingan pribadi (self ingterest)
       Dalam penyajian informasi harus terbebas dari prasangka yang akan membuat ketidakpercayaan dari apa yang telah disampaikan dan dilaporkan. Dalam hal lain juga tidak boleh mengikuti apa yang orang lain mau, misalnya dengan mengikuti dan mengubah sebuah laporan keuangan yang berbeda dari kenyataan hanya karena keinginan satu pihak. Disisi lain juga penyajian informasi tidak hanya diperuntukan bagi satu orang atau hanya untuk memenuhi kepentingan pribadinya, tetapi harus bersifat umum dan diasumsikan jika informasi tersebut diperuntukkan bagi semua pihak.
  3. Sebatas penyajian informasi (just)
       Hal ini dimaksudkan untuk para penyaji informasi agar semata-mata menjelaskan informasi secara real, tidak perlu ditambahkan sesuatu hal yang mungkin akan memberikan pandangan yang lebih baik dari pihak lain tetapi hal tersebut tidak benar atau palsu. Jadi penyajian informasi harus original dan tidak dibuat-buat.
  4. Seimbang (equitable)
       Penyajian data yang dilakukan harus seimbang antara apa yang terjadi dengan hasil laporan yang dibuat. Tidak boleh ada data yang dipalsukan demi membuat sebuah perusahaan terlihat baik. Data yang dituliskan harus sesuai realita meskipun tidak sebaik yang dipikirkan, agar perusahaan terus mendapat kepercayaan dari berbagai pihak dan tidak membuat perusahaan itu menjadi jatuh karena ulah yang dibuat oleh perusahaan itu sendiri.
  5. Benar-benar bebas dari kepentingan kelompok (evenhended)
       Dalam hal penyajian informasi harus benar-benar bersih dan tidak ada pengaruh dari pihak lain. Misalnya saja melakukan pemalsuan data demi menguntungkan suatu kelompok atau satu pihak. Karena hal ini yang akan membuat suatu perusahaan menjadi hancur dan tidak mendapat kepercayaan lagi dari pihak lain.
  6. Seimbang terhadap konflik kepentingan
       Dalam hal ini perusahaan harus memikirkan keseimbangan terhadap konflik kepentingan agar tidak terjadi benturan kepentingan. Semua yang dilakukan didasarkan pada prinsip keseimbangan agar tidak terjadi perpecahan antar berbagai pihak dengan perusahaan yang bisa membuat perusahaan menjadi hancur dan kehilangan kepercayaan.


Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AA YKPN: Stakeholders Impact Analysis

Mengenal Tanri Abeng Si 'Manajer 1 Miliar' Memulai Bisnis dengan Menjual Pisang